Keempat pelajar itu mengaku hanya disuruh oleh senior. Dengan masih mengenakan pakaian seragam putih abu-abu, pelajar yang berinisial AR (15), HS (15), DF (16) dan AW (15), berjalan jongkok begitu keluar dari mobil patroli ke dalam Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Polsek Jatinegara. Keempatnya mengaku pelajar SMK 1 Jakarta Pusat atau yang akrab disebut Boedi Oetoemo.
"Saya belum nyerang, Pak," kilah AW saat ditanya polisi mengapa dirinya diamankan.
Berbeda dengan AW, AR, pelajar lainnya menuturkan, ia dan tiga rekannya diamankan warga sekitar Jalan Bekasi Timur, tepatnya dekat Stasiun Jatinegara, saat hendak adu jotos dengan kelompok pelajar lain. Namun, belum sempat melakukan serangan, warga keburu menghalau dan mengamankan dirinya.
"Iya, saya sampai kepala saya berdarah digebukin warga, padahal saya cuma ikut-ikut saja. Setelah itu baru dikasih ke polisi," ujar AR.
Dari keempat pelajar, polisi mengamankan sejumlah barang bukti, antara lain empat buah ikat pinggang dengan ujung besi dan satu buah senjata tajam jenis parang dalam kondisi berkarat dari seorang pelajar berinisial HS. Namun, yang bersangkutan berkilah parang tersebut adalah miliknya.
"Saya nemenin AR disuruh senior ngambil parang di Kodim. Saya cuma ikut-ikut saja, dia yang disuruh ngambil," ujarnya yang langsung ditampik oleh AR.
Lucunya, ketika ditanya polisi terkait identitas sang senior yang menyuruhnya melakukan adu jotos, keempatnya kompak terdiam. Keempat pelajar itu malah saling melempar kesalahan satu sama lain.
Kini, keempatnya masih diperiksa di Unit Reserse Kriminal Polsek Jatinegara. Pihak kepolisian pun akan memanggil orangtua dan pihak sekolah untuk dibina.